Bab 1017
Pada pukul satu dini hari, situasi di rumah keluarga Park masih tampak terang benderang.
Greg yang terbunuh secara tiba–tiba membuat seluruh anggota keluarga Park marah.
Di tengah malam, si lelaki tua dalam keluarga Park bahkan ikut terbangun.
Begitu mengetahui hal ini, lelaki tua itu juga sangat marah dan dia langsung menunjuk Miguel untuk sementara ini menduduki posisi kepala keluarga Park dan berusaha sekuat tenaga untuk membalaskan dendang Greg-
Miguel sekrang sedang membuat rencana. Dia telah mengirim beberapa kelompok orang untuk mencari Reva di semua tempat namun pada akhirnya mereka semua kembali dengan tanpa hasil.
“Paman kedua, aku tidak tahu si Reva ini bersembunyi dimana, mungkin Austin telah menyembunyikannya!”
“Aku rasa benar–benar sulit untuk menemukannya!”
“Atau, bagaimana kalau kita tangkap istri dan keluarganya saja?”
“Si Reva ini katanya dia paling sayang dan cinta dengan istrinya!”
“Kalau Nara sudah ditangkap, aku tak percaya dia tidak akan menyerah!”
Seorang pemuda menggertakkan giginya dan berseru. Dia adalah Marco Park, putranya Greg.
Cahaya terang melintas di mata Miguel. Dia adalah orang yang sangat bejat. Dia sudah lama mendengar bahwa Nara adalah gadis tercantik di kota Carson. Sejujurnya dia memang sangat ingin menangkap Nara dulu.
Namun, dia masih saja berlagak pura–pura memikirkannya.
“Apa pantas melakukan hal seperti ini?”
“Lagipula, hal buruk seperti ini tidak seharusnya melibatkan anggota keluarganya!”
Jawab Miguel.
Marco berkata dengan terburu–buru, “Paman kedua, memangnya kenapa kalau melibatkan keluarganya?”
“Reva sudah membunuh papaku, ini berarti dia sudah membunuh seluruh keluarga kita. Aturan macam apa lagi yang harus kita katakan padanya?”
“Aku tak peduli. Bagaimanapun juga aku harus membalaskan dendam papaku. Aku harus menangkap Nara, si jalang itu!”
Yang lain juga ikut berteriak. Semuanya mengutarakan maksud yang sama. Apapun yang terjadi, Nara harus ditangkap.
Diam–diam Miguel tertawa di dalam hatinya namun di wajahnya dia menunjukkan ekspresi tidak enak hati, “Aihh, aku bisa mengerti perasaan kalian.”
“Tetapi, masalah ini…”
Sebelum dia sempat berbicara, Marco sudah langsung berkata dengan marah, “Paman kedua, kau jangan bicara lagi!”
“Aku akan meminta seseorang untuk menangkap si Nara itu sekarang juga. Bagaimanapun juga, aku harus memaksa Reva keluar kali ini!”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat