Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 1130

Menantu Dewa Obat

Bab 1130 Raja Serangga Sihir Suku Maui

Axio berkata dengan suara yang berat: “Katanya ulat sutera emas sihir itu lahir bersama dengan seorang manusia.”

“Setelah dia lahir, telur – telur ulat sutera emas itu disimpan di permukaan kulit manusia dan memang tampak seperti bisul.”

“Namun saat si ulat sutera emas sihir ini terbentuk maka dia akan meninggalkan kulit manusia dan mengembalikan kulitnya seperti sediakala.”

Grinx baru memahaminya: “Jadi dia benar–benar orang yang sedang kita cari?”

Axio memikirkannya sejenak lalu berbisik, “Tuan, apa aku bisa mengkonfirmasinya?”

Reva melambaikan tangannya. “Terserah.”

Axio berkata dengan hormat kepada Vera: “Maafkan aku!”

Setelah mengatakan itu lalu dia menarik nafas dalam – dalam dan wajahnya langsung memerah.

Grinx berseru: “Kak, kau ingin menggunakan serangga roh sihirmu sendiri?”

Axio tidak berbicara. Dia mengeluarkan geraman rendah sebanyak dua kali lalu membuka mulutnya untuk memuntahkan kalajengking merah yang panjangnya setengah kaki.

Ini adalah serangga roh sihir milik Axio. Serangga roh orang–orang Maui ditanam di dalam tubuhnya sendiri sejak lahir.

Serangga roh sihir seperti ini sangat kuat tetapi kalau digunakan seringkali malah akan merugikan dirinya sendiri.

Sebelumnya Reva pernah berhadapan dengan Aciel dan pada saat yang paling kritis, Aciel menggunakan serangga roh sihirnya sendiri.

Pak tua Krofert yang pada waktu itu disegel oleh jarum peraknya Reva juga menggunakan serangga roh sihirnya sendiri untuk mencabut jarum perak itu.

Namun setelah serangga roh sihirnya sendiri keluar dan tubuh yang menjadi inangnya mati maka si serangga roh sihir ini tidak lagi mempunyai inang ataupun pemiliknya sehingga dia akan bisa diambil oleh orang lain dengan mudah.

Kedua murid pak tua Krofert itu merebut serangga roh sihirnya kemudian dengan mudah mereka membunuhnya dan seranggah roh sihirnya itu pun akhirnya menjadi milik orang lain.

Oleh karena itu, kalau bukan untuk hal–hal yang penting atau sangat diperlukan biasanya orang – orang Maui tidak akan ada yang menggunakan serangga roh sihirnya sendiri.

Setelah kalajengking merah itu merangkak keluar tiba–tiba dia berbalik dua kali di tempat itu kemudian merangkak ke tempat Vera.

Vera sama sekali tidak merasa takut, sebaliknya dia justru memandangi kalajengking merah itu

dengan penuh minat.

Kalajengking merah itu naik ke kaki Vera dan mengelilingi Vera beberapa kali. Ia tampak bahagia.

Tiba–tiba dia langsung merangkak ke kaki Vera dan menyusuri Vera dari kakinya hingga ke lehernya.

Selama kejadian itu berlangsung, si kalajengking merasa sama sekali tidak menyakiti Vera sedikitpun. Sepertinya dia sangat menyukai Vera. Dia berjalan bolak–balik di bahu Vera dan tampak bahagia.

Vera juga ikut mengulurkan tangannya dan mengelus kalajengking merah itu dengan lembut.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat