Bab 1263 Reva mengautopsi jasad
Lelaki tua itu sangat marah sekali dan dia langsung menunjukkan tangannya ke arah pangeran: “Ke… kenapa kau berbicara dengan cara seperti itu?”
“Dari segi umur, aku juga bisa dianggap sebagai penatuamu, kau… kau berani tidak sopan terhadapku?”
Pangeran mencebikkan bibirnya, “Jangan banyak omong denganku?”
“Mamaku memberitahu aku bahwa di dalam hidup ini, tidak ada orang yang harus sopan terhadap siapa!”
“Kalau kau berani berbicara denganku lagi tentang masalah siapa yang lebih tua dan harus sopan terhadap siapa, percaya tidak kalau aku akan langsung mematahkan kaki anjingmu itu?!”
Lelaki tua itu masih ingin berbicara tetapi dia langsung dicegah oleh orang–orang di sebelahnya..
Sebenarnya ada beberapa anggota dari keluarga terpandang itu yang samar – samar mengetahui tentang masa lalu laba–laba beracun itu.
Laba–laba beracun yang ditinggalkan oleh orang tua dan para penatuanya itu membesarkan adik laki–laki dan putranya sendirian.
Pada awalnya, dia bahkan sampai dilecehkan oleh pria yang umurnya puluhan tahun lebih tua darinya.
Oleh karena itu, di dalam kamus laba–laba beracun tidak ada yang namanya jenjang level usia di dalam dunia ini.
Kalau lelaki tua itu masih ingin terus berdebat dengan sang pangeran maka itu artinya dia hanya akan mencari masalah untuk dirinya sendiri saja..
Dan pada akhirnya, tidak ada yang keberatan atas masalah teratai api berdaun tujuh yang diambil oleh Reva.
Dia segera berlari ke atas dan menyiapkan teratai api berdaun tujuh ini. Kemudian memberikannya kepada Devi dengan
hati–hati.
Begitu teratai api berdaun tujuh masuk ke dalam perutnya, rasa dingin di tubuh Devi pun akhirnya berangsur–angsur
mereda.
Reva meminta beberapa pelayan untuk membantunya berpakaian lalu setelah beberapa saat Devi pun berjalan keluar dari kamar,
Sekarang dia tampak sama seperti orang normal biasa.
Namun pada dasarnya, teratai api berdaun tujuh dan es sihir di tubuhnya telah membuat dirinya memiliki dua jenis. nafas yang bersamaan yaitu nafas yang sangat dingin dan yang satunya lagi sangat panas di tubuhnya.
Kedua jenis nafas ini tidak dapat langsung digabungkan begitu saja karena proses penggabungan ini sangat menyakitkan. Ditambah dengan kondisi fisik Devi itu sehingga dia tidak dapat menahan rasa sakit ini.
Oleh sebab itu, untuk sementara Reva hanya dapat menjaga keseimbangan dari kedua jenis nafas ini.
Dan keseimbangan seperti ini memiliki efek sampingnya, yaitu nafas yang sangat dingin dan sangat panas ditubuhnya akan keluar satu demi satu sehingga membuat tubuhnya terkadang tampak sangat dingin dan terkadang juga sangat
panas.
Dalam hal ini tentu saja itu juga sangat menyakitkan.
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat