Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 1290

Bab 1290 Kau berani memakiku?

Si Gorban langsung menggelengkan kepalanya: “Tidak bisa begitu!”

“Vas aku ini nilainya tiga juta dolar!”

“Kalau kau kabur lalu aku harus mencari siapa?”

“Bagaimana kalau kalian berdua ikut aku ke kantor polisi saja.”

“Atau kau bisa langsung membayar aku uangnya, kalian pilih sendiri saja!”

Orang–orang di sekitar mereka langsung mulai berdiskusi lagi. “Di saat seperti ini, mereka malah mau pulang? Itu sih jelas–jelas di dalam hatinya sudah merasa bersalah!”

“Kalau tidak berani pergi ke kantor polisi berarti ada apa–apa itu, pasti!”

“Gaess, ayo awasi mereka, jangan sampai sepasang bajingan ini kabur!”

Kerumunan orang itu terus berteriak dan bahkan ada yang sampai berdiri sambil memperhatikan Nara dan Reina dengan lekat – lekat.

Nara menjadi panik: “Siapa yang bilang mau kabur? Adikku masih kecil jadi aku akan mengantarnya pulang dulu, masa

tidak boleh?”

Pada saat ini, salah satu kaki tangan si Gorban datang, “Aduhh, ini hanya masalah sepele saja, kan?”

“Begini saja, bagaimana kalau aku antar kau ke kantor polisi dan menjadi saksi untuk kalian?”

Semua orang yang ada di sekitar mereka langsung bertepuk tangan dengan meriah. Wajah mereka menunjukkan ekspresi seolah–olah mereka sangat benar dan adil karena telah berhasil menangkap sepasang bajingan.

Si wanita tua itu terus menatap Nara lurus – lurus, “Wehh, jadi kalian sebenarnya berani pergi atau tidak?”

“Masa kantor polisi saja kalian tidak berani pergi? Kenapa? Apa kalian memang punya catatan kriminal di sana?”

Semua orang yang ada di sekitar mereka langsung tertawa lagi sambil menatap Nara dengan tatapan yang penuh dengan ejekan dan hinaan.

Nara mengeluarkan ponselnya tetapi dia sama sekali tidak bisa menelepon setelah mencoba untuk menelepon beberapa kali.

Dia juga merasa sangat marah sekali lalu dengan marah dia langsung berkata, “Kalau mau pergi yah pergi saja. Kenapa tidak berani?”

Lalu dia mengaja Reina masuk ke dalam mobil dan pergi dengan marah.

Mata si Gorban Lampak berbinar – binar. Dia juga ikut masuk ke dalam mobil dan bersamaan dengan itu dia menangkupkan tangannya kemudian tersenyum kepada semua orang yang ada di sini. “Terima kasih semuanya!”

“Kalian semua adalah orang yang baik!”

Semua orang merasa sangat puas dan senang seolah–olah mereka benar–benar telah melakukan perbuatan yang

baik.

Si Gorban dan yang lainnya pun kemudian pergi dengan Van itu dan semua orang yang ada di tempat tersebut masih terus membicarakan masalah ini.

Tidak lama kemudian, sebuah mobil melaju kencang.

Reva keluar dari dalam mobil. Dia baru saja akan mencari Nara dan Reina ketika dia mendengar diskusi dari semua orang–orang itu dan ekspresinya langsung berubah.

Dia menarik seorang pria yang ada di sampingnya dan langsung berkata dengan kencang, “Barusan kau bilang apa?”

“Apa yang terjadi dengan kedua gadis itu barusan?”

Pria itu melirik Reva, “Apa apaan kau?”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat