Bab 931
Alina langsung membeku.
Dia dan Axel saling menatap dan keduanya sama–sama terdiam.
–
–
Kali ini, mereka berdua sama – sama kehilangan 10 juta dolar sehingga tidak ada yang mengatakan apa – apa lagi.
Setelah beberapa saat lalu Alina mendesah, “Aah, sudahlah lupakan saja.”
“Tidak masalah uangnya hilang, yang penting orangnya tetap aman.”
“Apapun yang terjadi, kita sama sekali tidak bisa membiarkan Nara mengetahuinya!”
Axel mendelik kepadanya, “Uang aku ini masih mudah untuk dibicarakan tetapi uangmu itu sudah ketahuan!”
“Kalau sampai dewan direksi mengetahuinya, kemungkinan besar apotek kita akan digantikan oleh orang lain!”
“Sudahlah, lupakan saja. Yang penting Hiro sudah membantumu menambal kembali lubangnya, jadi yah sudah begitu saja.”
“Tetapi, aku tetap pada kata – kataku itu, jangan sampai mereka pergi untuk memeriksa rekening dan catatan pembukuan perusahaan konstruksi.”
“Kalau tidak, kemungkinan besar uang kita berdua ini harus dikembalikan dan di kemudian hari jangan harap kita berdua bisa melihat uang lagi!”
Alina mengangguk – angguk dengan penuh semangat. Pemikiran dia sama persis dengan Axel.
Pada saat ini, ponsel Alina tiba-tiba berdering.
Dia mengambil ponselnya dan melihatnya. Setelah itu dia langsung mengernyitkan keningnya karena yang meneleponnya adalah Anissa.
Axel melihatnya sekilas lalu dengan marah berkata, “Untuk apa dia meneleponmu lagi?”
“Kau jangan menjawab teleponnya!”
Alina menghela nafas, “Sudahlah, mari kita dengarkan dulu apa katanya!”
“Bagaimanapun juga dia adalah adikku!”
Alina menjawab panggilan teleponnya dan terdengar suara tangisan Anissa dari ujung telepon yang lain, “Kak, kau…. kau keluarlah sebentar, aku ingin bertemu dengan kau!”
Alina terperanjat, “Kau dimana?”
Anissa: “Aku ada di depan pintu masuk villa Rose Garden tetapi satpam tidak mengijinkan aku masuk.”
“Kak, di kota Carson ini hanya kau satu–satu saudaraku….”
Hati Alina langsung melunak, “Kau tunggu sebentar, aku akan meminta satpam untuk membiarkan kau masuk…”
Sebelum dia sempat menyelesaikan ucapannya, Axel langsung menggebrak meja: “Coba saja kalau kau berani membiarkannya masuk!”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat