Menantu Dewa Obat
Bab 946
68%
5 mutiara
Sepanjang jalan mereka mengobrol dan tertawa. Anya mengemudikan mobilnya hingga ke depan pintu masuk villa Rose Garden lalu dia langsung berkata, “Direktur Shu, kau pulang dulu saja.”
“Malam ini, suamimu aku pinjam dulu!”
Nara langsung tersenyum. Si Anya ini memang suka bercanda.
“Oke, kalau begitu jangan lupa untuk mengembalikannya besok!”
Nara tertawa.
Anya: “Aku tidak janji yah!”
“Siapa tahu saja malam ini dia merasa aku lebih baik sehingga hatinya akan lebih mencintai aku?”
Nara tersenyum sambil menonjoknya, “Suamiku ini tidak akan pernah melakukan hal seperti
itu!”
Anya terbahak lalu dia pergi bersama dengan Reva.
Akhirnya mobil melaju ke taman Dragon Lake. Anya juga punya rumah di dærah ini dan pada saat ini sahabatnya dia tempatkan di rumahnya ini.
Sambil melajukan mobilnya masuk ke dalam rumah lalu Anya berkata, “Reva, mengapa istrimu sangat percaya kepadamu?”
“Apa dia sama sekali tidak merasa panik melihat kau dibawa oleh wanita secantik aku apalagi di waktu yang sudah selarut ini?”
Reva tersenyum: “Itu karena dia tahu aku mencintainya, dan aku juga tidak akan tega membuat dia teraniaya!”
Anya melirik Reva, ekspresi wajahnya penuh dengan kecemburuan, “Ayo keluar, keluar!”
“Lain kali jangan tunjukkan kemesraan kalian di depanku lagi, hati–hati saja kalau aku jadi ingin mencoba untuk merebut kau dari dirinya di kemudian hari!”
Reva tertawa lalu dia mengikuti Anya naik ke atas.
Meskipun penyakit sahabatnya ini sudah sembuh tetapi Reva masih harus datang untuk mengganti obatnya setiap dua minggu sekali agar bisa mempercepat kesembuhannya.
Reva menangani semuanya dengan lincah. Lalu dia mengucapkan selamat tinggal kepada Anya kemudian pulang ke villanya di taman Dragon Lake.
11:38 Mon, Jan 23
Bab 946
68%
5 mutiara
Reina sudah tidur. Belakangan ini kondisinya semakin membaik. Para pelayan juga sering mengajaknya berjalan – jalan di area kompleks ini pada sore hari.
Kemudian Reva pergi ke tempat Vera lagi. Begitu sampai di depan pintu, dia sudah bisa mendengar suara tawa yang hangat dari dalam rumah.
Reva mengetuk pintu lalu masuk ke dalam. Dia melihat Vera yang sedang duduk bersama dengan nyonya Satrio, istrinya dekan Bobby satrio. Mereka sedang mengobrol dan tertawa bersama.
Dekan Bobby duduk di sofa yang tidak jauh dari sana sambil tersenyum.
Sekarang Vera sudah melepas lapisan pakaian yang menutupi tubuhnya. Dia hanya mengenakan pakaian olahraga yang cukup modis sekarang.
Kulit di wajahnya juga sudah sepenuhnya pulih dan tampak halus serta seputih susu. Kulitnya jauh lebih baik daripada Nara dan Anya.
Reva bisa mengerti tentang hal ini.
Karena bagaimanapun juga, sejak Vera lahir, kulit wajah serta kulit tubuhnya tidak pernah ditunjukkan kepada orang lain.
Sekarang bisul di kulitnya sudah sirna semua sehingga tampak sangat bersih jadi secara otomatis kulitnya juga tampak seperti kulit bayi yang mulus.
Dan yang paling membuat Reva terkejut adalah rupa wajah Vera. Rupanya sama sekali tidak lebih buruk daripada Anya dan Nara.
Apalagi yang paling penting adalah, entah mengapa Reva selalu merasa ada semacam aura menawan dari dirinya. Sedangkan baik Nara ataupun Anya sama sekali tidak punya aura seperti
itu.
Kalau semua wanita ini ditempatkan bersama–sama sekarang, mungkin dari segi penampilan mereka tidak terlihat berbeda jauh, namun yang paling bisa menarik perhatian orang lain pastilah Vera!
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat